Wednesday, September 8, 2010

OH GOSH

Oh Gosh . i waaant these NEW IPOD TOUCH !

Start Pre orders Apple New iPod touch iPod Shuffle and multitouch iPod Nano now Pictures, Images and Photos

Start Pre orders Apple New iPod touch iPod Shuffle and multitouch iPod Nano now Pictures, Images and Photos

Start Pre orders Apple New iPod touch iPod Shuffle and multitouch iPod Nano now Pictures, Images and Photos


SEE ?????????????

Mom when will i get it?

Saturday, June 19, 2010

Happy First Anniversary

Guys , my beloved friends :)

HAPPY FIRST ANNIVERSARY .

ntar klo udah pda gedee , jgn lupa satu sama lainnya yaa..
bnyk pesan..tpi kpn2 aja ya :D
kangen kalian deh sebulan nggak ketemu..

Photobucket

Monday, June 14, 2010

The Beatles , Paul McCartney , and Yesterday

Today in 1965, Paul McCartney recorded "Yesterday", arguably The Beatles' most recognizable song, on his own at Abbey Road

WOW ! this song is the MOST GREATEST RECOGNIZABLE SONG !!!!
Oh My God .. I LOVE THE BEATLES AND PAUL MC CARTNEY SO DAMN MUUUUCH !!


The Beatles Pictures, Images and Photos


The Beatles Pictures, Images and Photos

let's we celebrate it !! with some cokes and ciggaretes :D muahhuahahaha

Beatles Haircut Pictures, Images and Photos

look , John , Ringgo and George were commenting paul's hair and they thought that "uh paul this isn't nice , you need to cut your hair"! hahaha

OH i LOVE THE BEATLES AAAND PAUUL !! <3 aw aw

Saturday, June 12, 2010

Paul Mc Cartney the best peformance EVER !!



Guys , this isn't pathetic !
just check it out.. paul was crying ! Oh My God !

look! he shed his tears!
such a good appreciation of his !!

if you're feeling sad, or lonely, just listen to this song.
then you will feel it was accompanied by him.

Oh God, I loved her, and his song or video.

no words can describe my feelings towards this song!
big love !!! OH MY GOSH :p

Friday, June 11, 2010

:')

Mein Freund, Wusstest du, dass ich dich liebe und immer bestrebt, das Beste für Sie sein?

best pal

Sayap Sayap Patah Seorang Sahabat
Oleh: Jessica Nathania
Kiriman: Ishak Surya Adipermata
Jika aku boleh mengulang waktu
Aku akan menghitung hari-hariku dengan bijaksana bersamanya
Jika aku boleh mengulang waktu
Aku akan selalu berada di sampingnya dan berdoa untuknya
Jika aku boleh mengulang waktu
Aku akan menghiburnya pada saat ia menjalani hari-hari yang berat
Jika aku boleh mengulang waktu
Aku akan menguatkannya dalam menjalani hidupnya yang pahit

Jika Tuhan hanya mengabulkan satu permintaan..
Aku ingin berdoa,
Bangunkan dia
Jangan panggil dia sekarang
Karena dia belum siap..

Jika saja aku tidak terlalu sibuk dengan duniaku sendiri
Jika saja aku ada saat dia membutuhkan aku..

Aku tahu hatinya menjerit
“Di mana dia saat aku kesusahan?
Di mana dia saat aku membutuhkannya?
Di mana dia, yang selalu menyebut dirinya sahabat sejati
Yang akan menguatkan dan mendoakan sahabatnya?”

Tapi dia hanya dapat tersenyum tanpa arti
Aku tahu hatinya galau
Hatinya geram
Hatinya marah
Mukanya panas
Dan ingin memakiku

Maafkan aku, sahabat..
Aku tidak sempat membantumu
Mendoakanmu
Menguatkanmu
Menghiburmu
Selama kau masih ada

Maafkan aku, sahabat
Kalau aku menyakiti hatimu
Kalau aku membuat hatimu kecewa
Maafkan aku karena aku tidak mengerti benar
Apa arti sebuah persahabatan

Aku hanya hadir
Saat kau bahagia
Saat kau mengembangkan senyummu
Saat kau senang

Pada saat kau jatuh, aku tidak membantumu berdiri
Pada saat kau lemah, aku tidak menguatkanmu
Pada saat kau susah, aku tidak ada untuk menolongmu
Pada saat kau menangis, aku tidak menyerahkan pundakku
Pada saat kau difitnah, aku tidak membelamu

Sesempit itukah arti persahabatan?

Semua tinggal masa lalu..
Waktu tidak akan mungkin berputar mundur
Dan kembali ke masa lalu

Semua hanya tinggal penyesalan
Dan pertanggungjawabanku kepadaNya

Yang kutahu, kau sedang melihatku dari atas
Dengan raut muka yang sedih dan kecewa

Sahabat, terima kasih..
Darimu aku belajar
Apa artinya sebuah penghargaan, cinta kasih dan persahabatan
Darimu pula aku mengetahui
Bagaimana rasanya ditolak dan tidak dihargai

Terima kasih telah menganggapku sebagai sahabat sejatimu
Dan maafkan aku..
Karena telah menyakiti hatimu dan membohongimu
Kalau aku sahabat sejatimu..

Selamat jalan, sahabat
Maaf, aku hanya dapat mengantarmu sampai di sini..

Reviews:
***** [May 23, 2007] by Juli3_eXaNG3L
Am hang up my phone now.. calling my friend. my best pal.. just 4 said am miss her and care about her. Bis na terharu banget.. mang kadang kita suka lupa yah sama seseorang yang selalu ada buat kita. seseorang yang selalu hadir untuk menghapus rinai hujan.. untuk memberikan teduh disaat panas..
***** [May 15, 2007] by Weha
Hmmm...

Sahabat...

Buat aku, sahabat adalah pribadi yang mau mengumpulkan serpihan2 hatiku yang hancur n menyatukannya kembali dengan kasih yang tulus....

Oh y, dan juga pesanku...

Jangan menuntut u/ selalu diperhatikan o/ sahabatmu tapi... perhatikanlah sahabatmu dengan tulus

JC adl sahabat sejatiku

Salam knal bwt smua2nya yaw..

Cayo n Gbu... ***** [May 01, 2007] by Christian
Buat aku sahabat adalah segala - galanya. Akan tetapi banyak setiap sahabt kita menyia - nyiakan hal tersebut. My frend's the one. Tanpa seorang sahabt hidup kita hampa, Hidup takkan ada arti tanpa sahabat. Sahabat - sahabat dan sahabat.

***** [Apr 25, 2007] by Ong
Hiks..hiks....

Puisinya bisa buatku ama tersentuh

Ak jadi inget ama sahabt-sahabtku yang lama

Nih puisi buagus buanget !!!!!

Kapan-kapan kalo ada puisi kayak gini lg kabari ya ^^

Viva Friendship

***** [Agt 25, 2006] by Qq
Sumpeeeeh..... puisi loe bagoooeees bangeeeeeeeet....!!!! salut bwt loe N jng bosen bwt bikin karya yang sehebat ini.....

*** [Agt 03, 2006] by Danny
Gue suka puisi loe,karena gue juga ngerasa seperti loe!
Oh ya sayang nya puisi loe udah ada yang nyontek da gitu disimpen di situsnya.ku harap puisi loe original ok, see you..

***** [Mei 18, 2006] by Manda
Verry...verry...good!!puisi lue nyentuh bwanget, thx from your friend...

***** [Mei 04, 2006] by Liwa
Keren..... puisinya bisa bikin orang wahhh,.,. kayak didalamnya,.. i find myself in this poetry...

***** [Apr 24, 2006] by aRum_86
Thanks ya..sekarang aku jadi tahu apa arti sahabat sejati...

***** [Feb 02, 2006] by Ali
Boleh jg dan patut di pertimbangankan. Good bles for you.

***** [Dec 14, 2005] by Richa
Bagus bgt ngingetin gw kalo gw pernah bener2 ngelupain sahabat gw waktu gw lg banyak kerjaan Sorrrrrry aja ga cukup bwt stiap waktu yang terlewatkan...

***** [Oct 08, 2005] by poWZ
Bagus banget ni puisi, gw baru buka hari ini, tp puisi ini ud ngingetin gw ma seorang sahabat 3 taun lalu, yg ud ngajarin arti kehidupan bwat gw tp sekarang semua udah telambat semua udah menghilang semua udah larut dalam satu keheningan malam dalam satu kesedihan hati dalam satu penyesalan diri semua ini tlah patah tinggalah gw sendiri... Bwat 'M' di alam sana gw tau lu liat gw di bawah sini lindungi gw lindungi keluarga lo... 'I know tihs isn't right but I just wanna all going back even it's impossible,,, God protect him, placed him at Your side'.

***** [Oct 02, 2005] by Pisces-Leo
Puisinya bagus banget... Membuatku inget persahabatanku dulu, sayangnya waktu gak bisa mundur, aku kangen masa-masa bersama sahabatku... dan sayangnya lagi penyesalan datang saat kita udah kehilangan. Andaikan aku diberi kesempatan untuk memperbaikinya... Sahabatku itu orang yang terbaik dan yang ngertiin aku.. namanya Ari. Gara-gara sikap dan emosiku dulu, sekarang aku kehilangan sahabatku itu... Aku nyesel banget.... Maafin gue ya Ri....

***** [Mar 11, 2005] by Yaniecomel
Bagus.

***** [Feb 20, 2005] by j~$pik3
Penyesalan datang saat kita kehilangan. Bener banget kan? Sumpah!! Pusi loe baguz banget. Bikin gw merinding.

***** [Jan 20, 2005] by Noname
Aku cuman numpang lewat saat baca ini, tapi aku bener2 terkesima dan "terdiam" sesaat, karena mungkin semua orang (yang pernah "mengenyam" arti persahabatan) pasti pernah merasakannya, kadang sedih, ingin menangis, dan kadang tertawa mengenang kembali indahnya persahabatan yang belum tentu akan kita dapatkan tandingannya di hari2 kita nanti.

***** [Jan 08, 2005] by Dee
Puisinya bagus. Nyentuh bgt. Emang sahabat itu yang terbaik deh. Aku punya satu sahabat yang saat ini kita udah nggak pernah curhat lagi. Rasanya gue nyesel bgt udah nglupain dia untuk semntara waktu. Puisi ini nyadarin gue. Makasih ya...

***** [Dec 22, 2004] by Shmily
Bagus banget lo.. Aku jadi inget ma sahabatku.. Thanks yach.. JLU.

***** [Dec 17, 2004] by Van
Kadang2 persahabatan emang gitu..When we lose them we just now how meaningful our friendship. All we can do just cheer up..God is beside us..

***** [Nov 22, 2004] by Samuel
So touching.... but I know that sumtimes we can be like that, we'll feel sorry if everything already be late, thx to this story cause it reminds us how important the friendship ^_^

quiz

You Are a Thoughtful Artist
You may be creative, but there's nothing messy about your approach to art.
All of your art is well thought out and planned. You art ends up being close to how you initially imagined it.

Your work tends to be quite deep and complex. You know how to produce something that appeals on many levels.
Your art may take a long time to create, but your patient. And as a result, you tend to love everything you make.

heyeyeeh ! the quiz said it.

Thursday, June 10, 2010

hapia ia io

claraaaaa claroooo claraaaaa clariiiii claruuuu

happy birthday yoooooooo..
CVP aaahh


we're gonna miss you cev..she's going to Yogya guys :( we'll miss her..
so damn much...

check her blog dude :)

www.weirdosideology.blogspot.com

Wednesday, June 9, 2010

shhhh...

HAPPY BIRTHDAY TO YOUUUU :D


HAPPY BIRTHDAY TO LIVIA CENGGANA !!!!

Sunday, May 30, 2010

happy BIRTHDAY ;p

heii yeyeyeye meiiiituut...


 



happy HAPPY BIRTHDAY to youuu...

we love you :*\
Gbu ..
Posted by Picasa

 
Posted by Picasa

Saturday, May 29, 2010

LOS FELIDAS

Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh di seluruh kota. Ada sebuah kisah Natal yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil. Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu, melainkan dibawa oleh bekas suaminya dari kampung halamannya.

Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada di kantong. Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun. Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.

Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu, sang suami berkata: Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan pekerjaan, apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini.? Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah kembali. Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika.

Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suaminya, dan bila malam tidur diemperan toko itu. Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu, orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis disana selama 6 bulan berikutnya.

Pada suatu hari, tergerak oleh semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja. Masalahnya adalah dimana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah hampir 2 tahun, dan tampak amat cantik jelita. Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu dan berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka. Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula.

Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun selama ibunya tidak ditempat. Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi tidur dengan angin dirambut kita.? Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anaknya dengan hati-hati, didalamnya, disebelahnya ia meletakkan sepotong roti, kemudian, dengan mata basah ibu menuju ke pabrik sepatu, dimana ia bekerja sebagai pemotong kulit.

Begitulah kehidupan mereka selama beberapa hari, hingga dikantong sang ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu didaerah kumuh. Dengan suka cita ia menuju kepenginapan orang-orang miskin itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya. Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa, dan membawanya sejauh 300 kilometer kepusat kota. Disitu mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya kesebuah rumah mewah di pusat kota. Disitu gadis cilik itu dijual.

Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisa punya anak sendiri walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun. Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka memanjakannya dengan amat sangat. Ditengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano. Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi.

Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya, dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat. Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita, yang pandai bermain piano, yang aktif di gereja, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih,yang bernama Geraldo.

Setahun setelah perkawinan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu. Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu. Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi, dan dilaci meja kerja ayahnya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri.

Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus, karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam. Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang. Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu. Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni. Didalam kotak yang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi. Tapi diantara benda-benda mewah itu sesuatu terbungkus kapas kecil, sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan emas murni. Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, dimana satunya. Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto. Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang. Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri. Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali.

Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan-pertanyaannya, misalnya: kenapa jenis wajahnya dan wajah kedua orang tuanya berbeda, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya. Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam, berkilat dibenaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya didada. Diruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya tetapi ia juga merasa betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu.

Ia seolah merasakan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama. Matanya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran: Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan mungkin ibu saya masih ada dijalan sekarang setelah 25 tahun.?

Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna. Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan disebar keseluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri. Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan, kantor surat kabar dan kantor catatan sipil. Ia membentuk yayasan-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan badan-badan sosial diseluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita. Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya. Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu dinegeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah. Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah. Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus menerus meningkatkan pencaharian mereka. Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik. Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad.

Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian. Saat itu waktu sudah memasuki masa Natal. Seluruh negeri bersiap untuk menyambut hari kelahiran Kristus, dan bahkan untuk kasus Serrafona-pun orang tidak lagi menaruh perhatian utama. Melihat pohon-pohon terang mulai menyala disana-sini, mendengar lagu-lagu Natal mulai dimainkan ditempat-tempat umum, Serrafona menjadi amat sedih.

Pagi siang dan sore ia mengambil rosarionya dan berdoa: Tuhan, saya bukannya tidak berniat merayakan hari lahirmu, tapi ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan saya dengan ibu saya.?

Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya. Tanpa membuang waktu, mereka terbang ketempat itu, sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka. Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto. Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan, sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak yang diingatnya, tapi diluar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya. Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik.

Mereka tinggal disebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur. Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya. Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka.

"Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi."

Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, dipinggiran kota yang kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah disepanjang jalan itu tua-tua dan kusam. Satu dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan. Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil, kemudian masih belok lagi kejalanan berikutnya yang lebih kecil lagi. Semakin lama mereka masuk ke dalam, tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu. Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang.

Ia mulai berdoa: Tuhan beri saya setahun untuk melayani mama. Saya akan melakukan apa saja.

Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: Tuhan beri saya sebulan saja.

Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, dan angin yang penuh derita bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar lagi panggilan mamanya, dan ia mulai menangis: Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak, cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan.

Ketika mereka masuk belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat. Jalan itu bernama Los Felidas. Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung keujung. Ditengah-tengah jalan itu, didepan puing-puing sebuah toko, tampak onggokan sampah dan kantong-kantong plastik, dan ditengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak.Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi. Dibelakang mereka sebuah ambulans berhenti, diikuti empat mobil rumah sakit lain. Dari kanan kiri muncul pengemis-pengemis yang segera memenuhi tempat itu.

"Belum bergerak dari tadi." Lapor salah seorang.

Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun. Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya.

"Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu."

Serrafona memandang tembok dihadapannya, dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya kesitu. Ia memandang lantai dikakinya dan ingat ketika ia belajar berjalan. Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkannya pada masa kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ketangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat.

Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya, beri kami sehari, Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberinya tahu bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia. Jadi mama tidak menyia-nyiakan saya. Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu ke dadanya. Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente, kearah mobil-mobil yang mengkilat dan kearah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda.

"Mama...." ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam - antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara sadar dan tidak? kini menjadi kenyataan.

Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatannya menarik lagi jiwanya yang akan lepas. Perlahan ia membuka genggaman tangannya, tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam. Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya didada mamanya.

"Mama. Saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi dulu. Apapun yang mama mau bisa kita lakukan bersama-sama. Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu... Mama..."

Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan..... satu jam saja..... satu jam saja.....

Tapi dada yang didengarnya kini sunyi, sesunyi senja dan puluhan orang yang membisu. Hanya senyum itu, yang menandakan bahwa penantiannya selama seperempat abad tidak berakhir sia-sia.


woman in sadness Pictures, Images and Photos

Friday, May 7, 2010

 



sama ibu Tyas guru ksayangaankuu.. <3
Posted by Picasa

Thursday, May 6, 2010

 
Posted by Picasa

Saturday, February 27, 2010

Killing me softly..

Strumming my pain with his fingers
Singing my life with his words
Killing me softly with his song
Killing me softly... with his song
Telling my whole life with his words
Killing me softly... with his song

Hi, yo yea yea. now this is wyclef refugee
el boogie up in here (doo dooo doo doo)
one time one time one time
hey yo L you know the lyrics!

I heard he sang a good song, I heard he had a style
And so I came to see him, and listen for a while
And there he was, this young boy, a stranger to my eyes

Strumming my pain with his fingers
Singing my life with his words
Killing me softly with his song
Killing me softly... with his song
Telling my whole life with his words
Killing me softly... with his song

I felt all flushed with fever, embarrassed by the crowd
I felt he found my letters, and read each one aloud
I prayed that he would finish, but he just kept right on

Strumming my pain with his fingers
Singing my life with his words
Killing me softly with his song
Killing me softly... with his song
Telling my whole life with his words
Killing me softly... with his song

WHaaaoooooo aoooooo whoaoaoao
lalalalalalaLALALALALALA ohohoh laaaaaa
LAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Strumming my pain with his fingers
(yes he was) Singing my life with his words
Killing me softly with his song
Killing me softly... with his song
Telling my whole life with his words
Killing me softly... with his song
strummin my pain. yeyeyeyeye


oh MAN ! this song is gonna freak me out..
and i still don't know who is the real singer?
that sing this originaly,,


:D